Pesan Penting dari Tuhan Hari ini punya rentetan yang bukan kebetulan. Karena tadi pagi dalam doa pagi bersama di gereja, kami mendapat pes...
Pesan Penting dari Tuhan
Hari ini punya rentetan yang bukan kebetulan. Karena tadi pagi dalam doa pagi bersama di gereja, kami mendapat pesan firman Tuhan dalam Yesaya 50: 4-5
4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. 5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
Dalam IBIS:
50:4 TUHAN Yang Mahatinggi mengajar aku berbicara, supaya perkataanku menguatkan orang yang lesu. Setiap pagi Ia membangkitkan hasratku untuk mendengarkan ajaran-Nya bagiku.
50:5 TUHAN memberi aku pengertian; aku tidak berontak atau berbalik daripada-Nya.
Dari ayat diatas saya yakin Tuhan mau saya untuk belajar lagi. Sikap hati yang mau belajar dan sikap seperti seorang murid sangat penting bagi Tuhan. Tuhan sedang mengajari saya "supaya perkataanku menguatkan orang yang lesu". Jadi Tuhan mau saya mengambil sikap seperti seorang murid. Belajar...
Lalu datang suatu pesan juga dari keluarga....
Pesan dari Keluarga
Beberapa hari ini merupakan hari-hari yang melelahkan. Jadinya blog ini terbengkalai. Tidak diupdate dengan baik. Padahal pas masuk awal tahun 2010 ini saya sudah berkomitmen, blog harus diupdate. Si Cantik 1 (my wife) udah berulang-ulang kasih peringatan " pi (papi), blognya gimana?" . Duh... tiga kali hembusan nafas dalam-dalam, dia udah tahu maksud tanpa kata-kata ini.
Sebenarnya saya sangat senang karena beberapa hari ini Si Ganteng 2 (Yesaya) udah masuk TK A, sekalipun telat masuk (bulan Januari lagi) pihak sekolah TK mengijinkan dia masuk. Jadinya saya si Ganteng 1 (ceile...) dapat tugas antar jemput. Si Cantik 2 (Given) juga mau ikut-ikutan pengen sekolah. Ya sudah beberapa hari ini menyita konsen saya. Senang liat Ganteng 2 ternyata antusias belajar (malah gurunya bilang "anaknya pinter") . Tadi dianya yang ajarin: "Papi, harus pinter nulis ya." (nah loh...emang gak bisa nulis?). Bak guru, dia peragakan cara menulis angka 0 (nol) dan angka 1 (satu). Saya langsung ambil hikmahnya: Belajar!
Ya... begitulah. Teringat kata-kata si Ganteng 2 "Papi harus pinter nulis ya". Kembali saya termotivasi. Belajar lagi... belajar lagi.... Bukan belajar nulis angka (orang saya sudah pinter nulis kok) tapi dari situ saya termotivasi untuk belajar lagi untuk menyelami hati anak, belajar lagi memberi perhatian, belajar lagi sesuatu yang baru. Dan dua minggu ini sekalipun melelahkan tapi juga sangat menyenangkan.
Pesan dari Blogwalking
Hari ini saya melakukan blogwalking lebih termotivasi lagi dengan artikelnya Joko Susilo. Intinya mengenai Strategi Promosi Online untuk Pebisnis Online Pemula. Dari pengalaman berkomen di web beliau saya belajar lagi... berkomentar ternyata merupakan cara promosi juga. Hm, jadinya... belajar lagi... belajar lagi....
Terus saya juga sangat diberkati dengan artikelnya Joko yang lain. Beliau mengutip kisah dari Ir. Jarot Wijanarko. Berikut tulisannya.
Hm... sebenarnya banyak pesan disekitar kita agar kita semua bisa belajar lagi. Belajar lagi membuat kita tetap rendah hati dan membuat kita makin bertambah dan makin sukses. Perlu sikap humble dan teachable
Hari ini punya rentetan yang bukan kebetulan. Karena tadi pagi dalam doa pagi bersama di gereja, kami mendapat pesan firman Tuhan dalam Yesaya 50: 4-5
4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. 5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
Dalam IBIS:
50:4 TUHAN Yang Mahatinggi mengajar aku berbicara, supaya perkataanku menguatkan orang yang lesu. Setiap pagi Ia membangkitkan hasratku untuk mendengarkan ajaran-Nya bagiku.
50:5 TUHAN memberi aku pengertian; aku tidak berontak atau berbalik daripada-Nya.
Dari ayat diatas saya yakin Tuhan mau saya untuk belajar lagi. Sikap hati yang mau belajar dan sikap seperti seorang murid sangat penting bagi Tuhan. Tuhan sedang mengajari saya "supaya perkataanku menguatkan orang yang lesu". Jadi Tuhan mau saya mengambil sikap seperti seorang murid. Belajar...
Lalu datang suatu pesan juga dari keluarga....
Pesan dari Keluarga
Beberapa hari ini merupakan hari-hari yang melelahkan. Jadinya blog ini terbengkalai. Tidak diupdate dengan baik. Padahal pas masuk awal tahun 2010 ini saya sudah berkomitmen, blog harus diupdate. Si Cantik 1 (my wife) udah berulang-ulang kasih peringatan " pi (papi), blognya gimana?" . Duh... tiga kali hembusan nafas dalam-dalam, dia udah tahu maksud tanpa kata-kata ini.
Sebenarnya saya sangat senang karena beberapa hari ini Si Ganteng 2 (Yesaya) udah masuk TK A, sekalipun telat masuk (bulan Januari lagi) pihak sekolah TK mengijinkan dia masuk. Jadinya saya si Ganteng 1 (ceile...) dapat tugas antar jemput. Si Cantik 2 (Given) juga mau ikut-ikutan pengen sekolah. Ya sudah beberapa hari ini menyita konsen saya. Senang liat Ganteng 2 ternyata antusias belajar (malah gurunya bilang "anaknya pinter") . Tadi dianya yang ajarin: "Papi, harus pinter nulis ya." (nah loh...emang gak bisa nulis?). Bak guru, dia peragakan cara menulis angka 0 (nol) dan angka 1 (satu). Saya langsung ambil hikmahnya: Belajar!
Ya... begitulah. Teringat kata-kata si Ganteng 2 "Papi harus pinter nulis ya". Kembali saya termotivasi. Belajar lagi... belajar lagi.... Bukan belajar nulis angka (orang saya sudah pinter nulis kok) tapi dari situ saya termotivasi untuk belajar lagi untuk menyelami hati anak, belajar lagi memberi perhatian, belajar lagi sesuatu yang baru. Dan dua minggu ini sekalipun melelahkan tapi juga sangat menyenangkan.
Pesan dari Blogwalking
Hari ini saya melakukan blogwalking lebih termotivasi lagi dengan artikelnya Joko Susilo. Intinya mengenai Strategi Promosi Online untuk Pebisnis Online Pemula. Dari pengalaman berkomen di web beliau saya belajar lagi... berkomentar ternyata merupakan cara promosi juga. Hm, jadinya... belajar lagi... belajar lagi....
Terus saya juga sangat diberkati dengan artikelnya Joko yang lain. Beliau mengutip kisah dari Ir. Jarot Wijanarko. Berikut tulisannya.
Sam bekerja sebagai tukang sapu pada sebuah sekolah SLTA. Karena Sam tidak bisa baca dan tulis, dengan sangat menyesal Dewan Pengurus Sekolah tersebut mengeluarkan dari pekerjaannya karena alasan birokrasi. Sangat disayangkan memang, karena Sam seorang yang rajin.
Sam meninggalkan sekolah itu dan kemudian bekerja apa saja yang penting halal. Diawalilah dia bekerja sebagai tukang batu. Profesinya ditekuni, bekerja dengan keras tanpa kenal lelah. Dengan ketekunannya itu semua pekerjaan diselesaikan dengan tepat waktu. Hal ini membuat dia lantas disukai banyak orang. Dan akhirnya perusahaan mengangkatnya sebagai kepala kontraktor. Karena ia seorang yang rajin, tekun dan ulet, maka semua pekerjaan yang dipercayakan kepadanya mampu diselesaikan dengan baik.
Singkat cerita, dengan ketekunan, kejujuran dan keuletan Sam saat ini telah memimpin sebuah perusahaan besar. Namun Sam masih tetap Sam yang dulu, belum bisa baca dan tulis, tapi kemampuannya dalam bisnis tidak diragukan lagi.
Pada acara reuni sekolah, Sam termasuk orang yang dipanggil untuk mendapat penghargaan dari Dewan Pengelola Sekolah tempat dia bekerja dulu.
Dewan Pengelola Sekolah berkata, “Sam, kami sangat bangga kepadamu. Sejarahmu panjang, tapi engkau akhirnya berhasil. Seandainya dulu engkau bisa baca dan tulis, pasti engkau akan lebih sukses lagi”.
“Wah, kalau saya bisa membaca dan menulis barangkali saya masih bekerja sebagai tukang sapu di sekolah anda”. Jawabnya kalem.
Dari artikel ini saya sungguh termotivasi untuk mau belajar lagi. Belajar lagi... Belajar lagi...Apa yang terjadi pada Sam, sebenarnya memberikan sebuah pelajaran bagi kita untuk tidak memberikan nilai kurang pada kita yang punya pendidikan rendah.
Hm... sebenarnya banyak pesan disekitar kita agar kita semua bisa belajar lagi. Belajar lagi membuat kita tetap rendah hati dan membuat kita makin bertambah dan makin sukses. Perlu sikap humble dan teachable
COMMENTS