"Karena menurut ucapanmu engkau dibenarkan dan menurut ucapanmu engkau akan dihukum." Matius 12:37 Ketika kita menelusuri Alkit...
"Karena menurut ucapanmu engkau dibenarkan dan menurut ucapanmu engkau akan dihukum." Matius 12:37
Ketika kita menelusuri Alkitab dengan membacanya dari kitab Kejadian-Wahyu maka kita akan menemukan ada ribuan janji Firman Allah yg tertulis. Allah tidak hanya memberikan janji2Nya itu pada kita supaya kita percaya saja, tetapi supaya kita juga memperkatakan janjiNya itu.
Dan melalui ucapan / perkataan, kita dapat memperoleh dua hal yaitu, dibenarkan atau dihukum. Seseorang dapat berurusan dengan hukum bukan saja karena telah melakukan suatu tindak kejahatan, tetapi oleh karena ucapan, perkataannya yang dianggap dapat merugikan orang lain ataupun sebaliknya. Dalam dunia realitas kita melihat beberapa kejadian bahwa karena ucapannya, seseorang dapat berurusan dengan hukum, polisi, dan bahkan sampai ada yang masuk penjara. Di sisi lain, apabila ucapan seseorang itu bermakna, dapat memberi inspirasi, semanga,dan motivasi maka orang tersebut akan dihargai, dikenal baik, & dihormati.
Melalui ucapan seseorang, kita dapat melihat apakah ia orang beriman atau tidak. Begitu pentingnya ucapan itu, Markus 7:27-30 menceriterakan tentang bagaimana seorang ibu, perempuan Siro-Fenesia yang percaya. Ibu ini memiliki anak perempuan yang kerasukan, ia datang memohon kepada Yesus supaya mengusir roh jahat itu dari anaknya. Yesus berkata kepadanya, "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak2 dan melemparkannya kepada anjing". Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar Tuhan. Tetapi anjing yg dibawah meja juga makan remah-remah yg dijatuhkan anak-anak". Kata Yesus kepada perempuan ini: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu". Sekalipun perkataan Yesus sangat "pedas" kepadanya, namun ibu ini tetap beriman, percaya bahwa Yesus memiliki belas kasih, dan oleh ucapan ibu ini, maka Yesus membalasnya dgn menyembuhkan putrinya. Melalui ucapan, ibu ini dibenarkan dan menerima berkat dari Yesus. Ia pulang ke rumah & ia dapati anaknya sedang berbaring dan setan itu sudah keluar.
Apakah yang saudara ucapkan dalam kehidupan sehari-hari? Apakah ucapan -perkataan itu tentang kegagalan, ketidakmampuanmu, kekecewaanmu, kemarahanmu? Boleh saja kita menyatakan hal itu, namun hal itu tidak berguna dan tidak mendatangkan berkat bagi kita. Janganlah ucapkan hal yang sia-sia, karena itu dapat menambah masalah.
Kita harus memiliki ucapan yg membangun, yang sedap didengar, ucapan yang menyatakan kuasa Allah. Kita harus menjaga ucapan kita. Berlatihlah setiap hari untuk mengucapkan / memperkatakan Firman Allah, sebab "Tidak satupun Firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi". Yehezkiel 12:28
Ketika kita menelusuri Alkitab dengan membacanya dari kitab Kejadian-Wahyu maka kita akan menemukan ada ribuan janji Firman Allah yg tertulis. Allah tidak hanya memberikan janji2Nya itu pada kita supaya kita percaya saja, tetapi supaya kita juga memperkatakan janjiNya itu.
Dan melalui ucapan / perkataan, kita dapat memperoleh dua hal yaitu, dibenarkan atau dihukum. Seseorang dapat berurusan dengan hukum bukan saja karena telah melakukan suatu tindak kejahatan, tetapi oleh karena ucapan, perkataannya yang dianggap dapat merugikan orang lain ataupun sebaliknya. Dalam dunia realitas kita melihat beberapa kejadian bahwa karena ucapannya, seseorang dapat berurusan dengan hukum, polisi, dan bahkan sampai ada yang masuk penjara. Di sisi lain, apabila ucapan seseorang itu bermakna, dapat memberi inspirasi, semanga,dan motivasi maka orang tersebut akan dihargai, dikenal baik, & dihormati.
Melalui ucapan seseorang, kita dapat melihat apakah ia orang beriman atau tidak. Begitu pentingnya ucapan itu, Markus 7:27-30 menceriterakan tentang bagaimana seorang ibu, perempuan Siro-Fenesia yang percaya. Ibu ini memiliki anak perempuan yang kerasukan, ia datang memohon kepada Yesus supaya mengusir roh jahat itu dari anaknya. Yesus berkata kepadanya, "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak2 dan melemparkannya kepada anjing". Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar Tuhan. Tetapi anjing yg dibawah meja juga makan remah-remah yg dijatuhkan anak-anak". Kata Yesus kepada perempuan ini: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu". Sekalipun perkataan Yesus sangat "pedas" kepadanya, namun ibu ini tetap beriman, percaya bahwa Yesus memiliki belas kasih, dan oleh ucapan ibu ini, maka Yesus membalasnya dgn menyembuhkan putrinya. Melalui ucapan, ibu ini dibenarkan dan menerima berkat dari Yesus. Ia pulang ke rumah & ia dapati anaknya sedang berbaring dan setan itu sudah keluar.
Apakah yang saudara ucapkan dalam kehidupan sehari-hari? Apakah ucapan -perkataan itu tentang kegagalan, ketidakmampuanmu, kekecewaanmu, kemarahanmu? Boleh saja kita menyatakan hal itu, namun hal itu tidak berguna dan tidak mendatangkan berkat bagi kita. Janganlah ucapkan hal yang sia-sia, karena itu dapat menambah masalah.
Kita harus memiliki ucapan yg membangun, yang sedap didengar, ucapan yang menyatakan kuasa Allah. Kita harus menjaga ucapan kita. Berlatihlah setiap hari untuk mengucapkan / memperkatakan Firman Allah, sebab "Tidak satupun Firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi". Yehezkiel 12:28
COMMENTS