I have decided to follow Jesus; No turning back, no turning back. Though none go with me, I still will follow; No turning back, no tur...
I have decided to follow Jesus;
No turning back, no turning back.
Though none go with me, I still will follow;
No turning back, no turning back.
The world behind me, the cross before me
No turning back, no turning back.
Lagu “Hillsong – Christ is Enough", kembali mempopulerkan dalam versi berbeda kata-kata dari lagu "I have decided to follow Jesus". Lirik lagu "I have decided to follow Jesus" ini merupakan salah satu puji-pujian tertua yang masih tetap dinyanyikan sampai sekarang.
Lirik lagu ini diambil dari kata-kata terakhir yang diucapkan seorang lelaki berasal dari Assam (sebuah desa di Timur Laut India) sekitar tahun 1880 .
Jadi kebangunan rohani besar di Wales, Inggris, telah membuat banyak misionaris datang dari Inggris ke timur laut India untuk menyebarkan Injil.
Daerah ini dikenal sebagai daerah Assam yang terdiri dari ratusan suku. Daerah yang seluruhnya beragama Hindu dengan sistem kastanya yang kuat dan kaku, serta komunitas kesukuan yang cukup primitif dan agresif. Suku tersebut dikenal sebagai suku pemburu kepala karena kebiasaan sosial yang mengharuskan anggota laki-laki masyarakat mengumpulkan sebanyak mungkin kepala. Kekuatan dan kemampuan seorang pria untuk melindungi istrinya dinilai dengan jumlah kepala yang telah dia kumpulkan. Semakin banyak kepala pria dikumpulkan, semakin memenuhi syarat dia dipertimbangkan untuk kawin dengan seorang perempuan yang diinginkannya.
Ke dalam komunitas yang bermusuhan dan agresif ini, muncul sekelompok misionaris Welsh yang menyebarkan pesan cinta, kedamaian, dan harapan di dalam Yesus Kristus. Tentu, mereka tidak disambut.
Seorang misionaris Welsh akhirnya berhasil mengubah seorang pria, istri, dan dua anaknya memilih untuk mengikut Yesus Kristus dan dibaptis. Iman orang ini terbukti menular dan banyak orang mulai mengenal Kristus.
Sadar bisa mengancam kepercayaan seluruh desa dan suku, kepala desa menangkap keluarga ini dan memanggil semua penduduk desa berkumpul untuk menyaksikan keluarga ini melepaskan iman mereka atau menghadapi eksekusi. Seluruh desa telah berkumpul, bahkan banyak penduduk desa tetangga datang menyaksikan.
Pimpinan desa itu mengancam pria itu: “Jika engkau tidak mau menyangkal dan berpaling dari imanmu kepada Yesus, maka anak-anakmu akan kami bunuh!”
Pria itu lalu membalas kepala desa, “I have decided to follow Jesus, and there is no turning back.”
Di depan mata mereka, kepala desa pun membunuh kedua anak itu dengan kejam. Pria itu dan isterinya menangis sambil berteriak terguncang hebat menyaksikan pembantaian sadis itu.
Kemudian kepala desa menyuruh orang-orang menyiapkan eksekusi terhadap isteri dari pria tersebut.
Lalu kepala desa itu membujuk dia untuk meninggalkan Yesus dan memberi kesempatan lagi kepadanya untuk kembali kepada kepercayaan mereka: “Jika engkau tidak mau menyangkal dan berpaling dari imanmu kepada Yesus Kristus, maka istrimu akan kami bunuh!” Banyak orang mendorong dia untuk menyangkal Yesus saja demi isterinya dibebaskan dari eksekusi itu.
Pria itu menangis sambil menatap isterinya yang sudah disiapkan dieksekusi, dan berkata kepada kepala desa itu:
“The world can be behind me, but the cross is still before me.”
Istri nya pun dibunuh dengan sadis di depan matanya. Pria ini kembali tergoncang hebat, sambil menangis. Tidak ada satu orangpun yang datang membela atau memprotes tindakan sadis itu.
Lalu ia diberikan satu kesempatan terakhir: “Jika engkau tidak mau menyangkal dan berpaling dari imanmu kepada Yesus Kristus, kali ini engkau lah yang akan kami bunuh!”
Dan untuk terakhir kali nya, ia mengatakan:
“Though no one is here to go with me, still I will follow Jesus.”
Dan pada saat itu juga ia mati dibunuh, perlahan dan sadis.
Satu keluarga itu tewas dibunuh, tetapi saat itu Roh Kudus menjamah hati semua orang yang menyaksikan kematian mereka pada hari itu. Muncul bibit iman di hati mereka. Banyak dari orang-orang yang hadir pada hari itu bertanya-tanya: Siapakah Yesus Kristus? Dan mengapa keluarga ini rela mati demi-Nya?
Hal menakjubkan terjadi beberapa tahun setelah kejadian itu, ternyata banyak diantara warga di desa itu dan sekitarnya memilih untuk mengikut Yesus Kristus, termasuk sang kepala desa.
Demonstrasi iman lelaki ini telah membawa kepala suku dan semua penduduk bertobat dan mengikut Yesus.
Kisah ini didengar oleh Sadhu Sundar Singh, penginjil India yang terkenal melatih banyak orang untuk menginjil. Ketika ia datang ke desa itu, kebangunan rohani sedang terjadi, banyak orang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Laporan keluarga yang telah menjadi martir di Assam begitu menakjubkan dan beredar luas di India. Singh beberapa kali mengucapkan kata-kata pria tersebut dalam penginjilannya dan pelatihan yang dia adakan. Ia memasukkannya ke musik tradisional India untuk membuat salah satu himne India pertama yang unik. Lagu tersebut segera menjadi populer di gereja-gereja India, dan tetap menjadi andalan pujian penyembahan di sana sampai hari ini.
Beberapa misionaris Amerika datang ke India dan mereka membawa lagu itu bersama mereka. Belakangan lirik ini digubah nadanya dan dipopulerkan Billy Graham dalam setiap pelayanan penginjilannya.
Sekarang ini telah muncul lagu dengan nada yang berbeda-beda dari kata-kata atau lirik "I have decided to follow Jesus" itu.
Lagu ini banyak digubah dan di-arrangemen dalam nada yang berbeda karena lirik ini begitu menguatkan dan menantang orang percaya untuk tetap memilih Yesua apapun yang terjadi.
Luar biasa!
Mengikut Yesus keputusanku ) 3x
Ku tak ingkar ) 2x
Tetap ku ikut walau sendiri ) 3x
Ku tak ingkar ) 2x
Salib di depan, dunia di b'lakang ) 3x
Ku tak ingkar ) 2x
I have decided to follow Jesus ) 3x
No turning back ) 2x
The world behind me the cross before me ) 3x
No turning back
Though none go with me still I will follow ) 3x
No turning back ) 2x
COMMENTS