Arti “Berseru” Kata Ibrani untuk “berseru” di sini adalah Qara . Artinya: “BERSERU-SERU MEMANGGIL,” “MENEGOR ORANG YANG DIJUMPAI” . Sama...
Kata Ibrani untuk “berseru” di sini adalah Qara. Artinya: “BERSERU-SERU MEMANGGIL,” “MENEGOR ORANG YANG DIJUMPAI”.
Sama kata dalam Yesaya 58:1, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka” (Yesaya 58:1). Jadi setiap umat Tuhan diperintahkan untuk berseru terus menerus dan tidak ditahan-tahan.
Kata Yunani “berseru-seru” dalam Yohanes 1:23 ini adalah bǒaō berarti “halloo; yaitu suatu teriakan ... seruan". Jadi, dari kata Ibrani yang berarti berseru-seru, kita belajar bahwa itu adalah suatu “seruan yang lantang” (Yesaya 58:1). Ini berarti bahwa umat Tuhan harus berbicara keras atau lantang sebagai juru bicara Allah.
Kata Yunani lebih jauh, memberitahu kita untuk berseru dengan lantang seperti seseorang yang sedang berteriak “halloo,” “berteriak dan dan berseru-seru” untuk memanggil orang-orang berdosa yang terhilang di padang gurun dunia ini!
Perintah untuk “Berseru” datangnya dari Tuhan
“Ada suara yang berkata: Berserulah!” Suara siapa yang dibicarakan nabi di sini? ITU ADALAH SUARA DARI “MULUT TUHAN,” yang dibicarakan dalam ayat lima. Suara Allah berkata kepada Yesaya dan berkata, “Berserulah.” Ini berarti perintah Tuhan untuk berseru dan harus dilakukan.
Perintah “Berseru” harus dilakukan oleh orang percaya
Yesaya, dan semua nabi Perjanjian Lama terus menyerukan pesan Tuhan kepada bangsa Israel. Itu juga yang dilakukan Yohanes Pembaptis, perintis jalan bagi Kristus yang luar biasa. Yohanes Pembaptis merujuk ayat-ayat dalam Yesaya ini ketika ia berkata, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun” (Yohanes 1:23). Yohanes Pembaptis adalah juru bicara Allah, dan itu berarti Allah yang sedang berseru melalui dia, seperti yang Tuhan lakukan melalui nabi Yesaya. Pada hari Pentakosta, Petrus dengan suara lantang menyampaikan pesan Tuhan (Kisah Rasul 2:14).. Jadi orang percaya juga harus menyerukan pesan Tuhan di akhir zaman.
2Ti 4:1-3 “Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.”
Kitalah pembawa kabar itu, Yes 40:9-10 “Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!" Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.”
Perintah “Berseru” harus dilakukan sekarang
Tuhan mau perintah itu langsung direspon dan dilakukan. Harus segera dilakukan karena Tuhan menuntut tanggung jawab kita. Yeh 3:20 Jikalau seorang yang benar berbalik dari kebenarannya dan ia berbuat curang, dan Aku meletakkan batu sandungan di hadapannya, ia akan mati. Oleh karena engkau tidak memperingatkan dia, ia akan mati dalam dosanya dan perbuatan-perbuatan kebenaran yang dikerjakannya tidak akan diingat-ingat, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
Yeh 33:8 Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! --dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
Perintah “Berseru” harus dilakukan karena kita memiliki pesanNya
Bunyi ayat: Ada suara yang berkata: Berserulah!” dalam Terj. GW (Gods Word): A voice cries out, "Proclaim a message!" artinya: Proklamasikan suatu pesan. Jadi kita sudah punya pesanNya.
“APAKAH YANG HARUS KUSERUKAN?” Itu seperti yang Petrus katakan “apa yang kupunyai” (Kisah Rasul 3:6), Itu hanya terbatas untuk itu. Itu adalah apa yang telah saya terima… Saya telah menerima ini, ini yang telah ada dalam genggaman tangan saya. Saya tidak menyampaikan pikiran saya sendiri. Saya telah diberi, dan kemudian saya memberikan itu kepada mereka. Saya hanyalah alat, saya hanyalah saluran, saya hanyalah instrumen, saya hanyalah representatif (Martyn Lloyd-Jones, M.D., Preaching and Preachers).
Berita / pesanNya itu merupakan pesan yang baik dan mengarahkan iman kepada Tuhan.
Yes 40:9-10 “Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!" Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.”
PESAN APA YANG HARUS DISERUKAN TERUS MENERUS OLEH UMAT TUHAN KEPADA SEMUA ORANG?
Pada saat ini kita akan mempelajari beberapa pesan yang harus diserukan terus menerus oleh orang percaya di akhir zaman.
I. UMAT TUHAN HARUS MENYERUKAN KEHIDUPAN INI SANGAT SINGKAT
“Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang” (Yesaya 40:6).
Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya [semua keindahan dan kemuliaannya] seperti bunga di padang. Itu adalah hal yang penting untuk disampaikan kepada semua orang.
Inilah pesan Tuhan untuk kita semua bahwa kita seperti rumput, atau seperti bunga di ladang setelah hujan di musim semi. Kehidupan segera lenyap. Betapa hal itu terjadi dengan begitu sangat cepat! Hidup ini adalah fana, singkat, sementara, dan pendek.
Rasul Yakobus merujuk ayat dalam Yesaya ini untuk menunjukkan kebodohan yang memfokuskan hidup seseorang hanya pada kemajuan karir dan akumulasi materi.
Yak 1:9-11 Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput. Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
C. T. Studd (1860-1931) adalah salah satu orang kaya pada zamannya. Ia mewarisi kekayaan yang sangat berlimpah, namun ia meninggalkan semua itu dan pergi menjadi seorang misionaris – pertama pergi ke Cina dan kemudian ke Afrika. C. T. Studd berkata: “Hanya satu kehidupan, dan itu akan segera berlalu. Tapi hanya apa yang dilakukan bagi Kristus yang akan terus berlangsung.”
Begitu kita “lenyap” dari dunia ini dan jiwa kita akan berdiri di hadapan Tahta Pengadilan Allah. Kita tidak membawa apa-apa selain jiwa Anda. Tapi jika belum bertobat, Yesus berkata, “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Yohanes 3:3).
“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Markus 8:36-37).
“Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang” (Yesaya 40:6).
Oleh sebab itu kita harus menyerukan secara terus menerus tentang singkatnya hidup ini!
II. UMAT TUHAN HARUS MENYERUKAN KEKUASAAN TUHAN YANG MENGERINGKAN
“Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput” (Yesaya 40:7).
Menarik sekali, kalimat Tuhan menghembuskan nafas ada di kitab Kej 2 membuat manusia hidup tetapi di kitab Yesaya ini menunjukkan salah satu sisi dampak dari hembusan nafas Tuhan yang mengeringkan dan membuat layu.
Ini berarti di satu sisi positif, Tuhan menghembuskan nafas untuk menghidupkan roh kita agar sungguh-sungguh dengan Tuhan tetapi di sisi negative, Tuhan menghembuskan nafas untuk mengeringkan dan melayukan setiap kebaikan semu, pegharapan palsu, kemunafikan, kepercayaan pada ilah lain, kefasikan dan perbuatan daging dalam diri kita. Semuanya ini adalah pekerjaan Roh Kudus.
Salah satu penafsir Alkitab, C. H. Spurgeon: “Yesaya 40:7 berbicara tentang Roh Kudus yang mengeringkan atau melayukan Anda, sehingga jiwa Anda menjadi kering dan melihat tidak adanya pengharapan, dosa dan tanpa pengharapan tanpa Juruselamat. Roh Allah, seperti angin, harus berhembus di atas ladang jiwa-jiwa Anda, dan menyebabkan keindahan Anda nampak seperti bunga layu. Dia harus menginsafkan Anda akan dosa… agar Anda melihat natur Anda yang telah jatuh itu telah rusak dan membuat Anda melihat satu-satunya pengharapan riil Anda ada di dalam Kristus, yang menjadi korban penebusan bagi Anda."
Kata yang diterjemahkan “kering” dalam Yesaya 40:7 dari kata Ibrani “dipermalukan… kering (seperti air) atau layu (seperti dedaunan)… dipermalukan… terkutuk… layu”
Itulah yang harus terjadi di dalam hati kita. Roh Allah harus melayukan, mengeringkan kepercayaan Anda pada diri sendiri dan pada sesuatu yang bukan Tuhan, sampai hati kita layu seperti bunga yang akan segera mati – kita masuk pada tahap merasa “terkutuk,” bingung, tidak punya pegangan, dan “dipermalukan” karena natur Anda yang telah rusak. Tapi kemudian di sisi lain Roh Kudus menghidupkan kerinduan untuk bersekutu dengan Tuhan, berpegang pada firmanNya dan terus menjaga persekutuan.
“Apakah yang harus kuserukan?” Serukanlah singkatnya kehidupan dan kekuasaan Tuhan melalui RohNya yang mengeringkan
III. UMAT TUHAN HARUS MENYERUKAN KEKUATAN FIRMAN TUHAN.
“Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Yesaya 40:8).
Rasul Petrus mengutip ayat itu. Ia berkata, “Tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu” (I Petrus 1:25).
Firman Tuhan itu tetap, Firman Tuhan itu bertahan (tidak bakalan kering & layu), Firman Tuhan itu selama-lamanya dan itu berarti Firman Tuhan memiliki kekuatan atau kekuasaan yang luar biasa.
2Ti 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Apa yang Allah janjikan pasti digenapi. Jika Tuhan katakan Ia sanggup menolong kita maka Dia pasti menolong kita. Tuhan adalah sumber segalanya.
Inti Firman Tuhan memberitakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruselamat. Hanya Yesus Kristus yang sanggup menyelamatkan kita dari dosa. Ini adalah kabar baik yang harus diserukan oleh orang percaya.
Yesus berkata: Pergilah jadikanlah semua bangsa muridKu, Mat 28:19. Pergilah beritakanlah Injil, Mark 16:15. Kamu menjadi saksiKu, Kis 1:8.
Serukanlah Firman Tuhan itu berkuasa
KESIMPULAN:
Perintah untuk “Berseru” datangnya dari Tuhan, harus dilakukan oleh orang percaya, ,dilakukannya sekarang karena kita memiliki pesanNya.
Pesan yang harus diserukan terus menerus oleh umat Tuhan kepada semua orang adalah bahwa kehidupan ini sangat singkat, ada kekuasaan Tuhan yang mengeringkan, dan kekuatan firman Tuhan.
Khotbah Minggu Pagi, 23 Okt 2011 Di Gsja Kemuliaan Kebon Kosong
COMMENTS